Jakarta, Detik Sumsel- Sebagai negara dengan populasi penduduk sekitar 269 juta jiwa atau 3,49% dari total populasi dunia, Indonesia tentu tidak luput dari berbagai masalah sosial yang membutuhkan penanganan cepat.
Pada tahun 2019, Indonesia masih diliputi bencana alam yang menimbulkan korban jiwa dan materiil. Bahkan, di beberapa tempat masih terdapat sejumlah pengungsi yang mengharapkan bantuan, agar dapat mempertahankan hidup sehari-hari. Kondisi ini membutuhkan keterlibatan seluruh komponen masyarakat, tidak hanya instansi Pemerintah tetapi juga Non Pemerintah.
Keterlibatan kelompok masyarakat dalam membantu korban bencana alam tersebut mengemukan dalam Rapat Kerja Tahunan Lotus Kita di Jakarta pada Sabtu, 18 Januari 2020.
“Masih banyaknya saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan, menjadi motivasi bagi Yayasan Lotus Kita untuk semakin memperkuat program yang mengarah pada kepedulian sosial. Kita tidak boleh hanya mengandalkan Pemerintah, karena mereka yang sedang mengalami musibah menunggu uluran tangan kita semua,”ujar Lely Pelitasari, Ketua Dewan Pembina Yayasan Lotus Kita di sela-sela Rapat Kerja Tahunan Yayasan Lotus Kita di Jakarta (18/1).
Pada tahun 2020, lanjut Lely, Yayasan Lotus Kita akan memperluas kerjasama kelembagaan dengan organisasi, instansi, atau komunitas lain, baik sebagai partisipan, mitra strategis, maupun bentuk-bentuk kerjasama lainnya.
“Perjalanan 3 tahun organisasi semestinya, kami sudah harus fokus arah kerja organisasi. Kami akan terus melakukan evaluasi dan memperkuat program, paling tidak dengan melihat sumber pendanaan yang lebih tertib dan tepat pengunaan. Kami juga berharap pelaksanaan program lebih konsisten dengan rencana kerja sebelumnya,”imbuh Lely.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Lotus Kita, Ilah Holilah menyampaikan, Yayasan yang berdiri sejak 2017 lalu ini telah melakukan sejumlah kegiatan. Untuk memahami topik hangat yang berkembang di tengah masyarakat, Yayasan Lotus Kita secara rutin bergelar kajian dwi bulanan dengan menghadirkan narasumber dari berbagai keahlian. Pilihan topik kajian bervariasi, selain membahas isu sosial atau keagamaan terkini seperti pembahasan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS), yayasan yang digawangi mantan aktifis Korps HMI Wati ini juga menghadirkan ahli tumbuh kembang anak.
“Kami tidak saja mengkaji masalah sosial yang menjadi sorotan hangat publik saat itu, melainkan lebih proaktif mendalami kebutuhan tumbuh kembang anak, agar dapat mengurangi penyakit sosial di masyarakat di masa depan,”ujar Ilah Holilah.
Ilah menuturkan, Rapat Kerja Tahunan Yayasan Lotus Kita telah merumuskan berbagai program yang akan dilaksanakan selama tahun 2020. Program yang menjadi bahasan penting, menurutnya terkait kepedulian Yayasan Lotus Kita pada korban bencana alam serta dukungan pendanaan atas program tersebut.
Yayasan Lotus Kita akan melanjutkan program sosial dengan aksi-aksi kongkrit yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat seperti membantu korban banjir atau bencana alam lainnya atau menggelar sunatan massal.
Sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan keagamaan, Lotus Kita ingin berkontribusi secara nyata dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Kiprah tersebut telah ditunjukkan dengan pengurus secara langsung turun ke lokasi bencana alam dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat, seperti pada banjir 1 Januari 2020 lalu, dan tahun sebelumnya di Aceh, Lombok, Banten, Lampung dan Jakarta.
Agar program tahun 2020 dapat berjalan secara efektif, tambah Ilah, Yayasan Lotus Kita akan memperluas kerjasama kelembagaan salah satu yang menjadi fokus adalah kerjasama dengan lembaga ekonomi serta penjajakan pengalangan dana dari donatur.
“Untuk memperkuat dan memperluas jangkauan program, Yayasan Lotus Kita juga terus membangun komunikasi dengan lembaga kemasyarakatan lainnya termasuk dengan ikut berpartisipasi aktif dalam forum eksternal,”pungkasnya.(ril)
sumber : https://www.detiksumsel.com/nasional/pr-9747519593/raker-2020-yayasan-lotus-perkuat-program-kepedulian-masyarakat